Lahirnya tokoh-tokoh Intelektual Muslim dan Organisasi masyarakat di Indonesia memberikan pengaruh dan peran yang cukup besar bagi bangsa Indonesia. Biografi para tokoh Intelektual Muslim dengan berbagai pemikirannya memiliki karakteristik yang berbeda. Dimulai dari masa Kolonial Belanda hingga masa modern yang dijelaskan secara rinci dalam buku ini. Seperti H.O.S Tjokroaminoto yang memiliki paham nasionalisme murni dalam pengembangan SI, K.H. Ahmad Dahlan yang ternyata selain mendirikan Ormas Muhammadiyah beliau juga mendirikan Ormas Perserikatan Tarbiyah Indonesia, Cak Nun dengan konsep pendidikan humanistiknya, Taufik Adnan Amal seorang tokoh yang mendeklarasikan JIL (Jaringan Islam Liberal) dengan pemikirannya yang kebarat-barat-an, atau Adian Husaini yang melawan pengaruh Barat pada tubuh umat Islam dan masih banyak lagi tokoh serta Ormas lainnya.
Adapun ormas-ormas yang eksistensinya masih terjaga sampai saat ini diantaranya, yaitu NU dengan sistem tradisionalismenya yang masih melekat, Muhammadiyah dengan politik adiluhungnya, Persis (Persatuan Islam) yang memberantas penyakit TBC (taqlid, bid’ah, khurafat dan takhayul) dan JIL (Jaringan Islam Liberal) dengan pemikiran liberalnya.
Karena banyaknya Ormas dan tokoh- tokoh yang di jelaskan dalam buku ini, maka melahirkan perbedaan antar Ormas dan tokoh Modernis Revivalis, Neo-Tradisionalis, Neo-Modernis, Neo-Tradisional, Neo-Revival dan Liberal. Dimana diantara mereka adalah golongan kiri, golongan kanan, dan golongan tengah.
Untuk itu, penulis menghimbau kepada para pembaca agar bijak dalam memahami isi buku ini. Dikarenakan terdapat banyak perbedaan pemikiran maupun pendapat dari setiap tokoh dan ormas. Buku ini hanya sekedar memberikan informasi mengenai bagaimana pemikiran dari tokoh-tokoh dan ormas tersebut.