Syariah Indonesia & Islam Nusantara Upaya dekonstruksi dan desakralisasi

Oleh
Nunu A Hamijaya

Sejarawan Publik/Direktur ADI Cianjur

Dalam kajian bulanan DDII Jawa Barat, 1 Mei 2023 , Ust H.HM.Daud Gunawan melontarkan isu gazhwul fikr yg disebut M.Thalib, Amir Majelis Mujahidin adalah bentuk kekafiran berpikir yaitu munculnya istilah Syariah Indonesia.

Jauh sebelumnya, kemunculan istilah Islam Nusantara sebagai gerakan nasionalisasi Islam di Indonesia menjadi platform Rezim dlm program Moderasi Beragama saat ini.

Sebelumnya, publik Indonesia sudah kama dikenalkan dengan frasa Bank Syariah yg juga mengandung kontradiksi konsep didalamnya.

Menurut Ust.H.M.Daud Gunawan, istilah ini berbahaya karena mereduksi dan men dekonstruksi konsep baku Syariah dalam kaidah keilmuan Islam yang berkaitan dengan ISLAM sebagai sumber kebenaran wahyu.Dengan frasa Syariah Islam maka terjadi de-sakralisasi sebuah konsep.

Syariah adalah sebuah konsep baku yg merujuk kepada sumber Wahyu yaitu al Qur’an.Maka, tatkala syariah disandingkan dengan frasa Indonesia menghasilkan frasa yg menyesatkan secara semantik keilmuan.

Hal -hal semacam inilah yang oleh Syed M. Naquib al Alatas sebagai bentuk sekulerisasi ilmu2 islam yang dimulai dengan dirusakkan istilah2 baku dalam Islam dg cara2 de sakralisasi dan liberalisasi keilmuan.

Tentunya, kepekaan akan upaya ghazwuk fikr pihak musuh Islam dalam tataran konsep ini harus diasah dan dijadikan diskursus sebagai upaya penyadaran intelektual dikalangan elit ulama dan cendekiawan muslim yang menghendaki tegaknya Indonesia BerSyariah.

Lebih lanjut,Ust H.M.Daud Gunawan mengingatkan pentingnya KADER Dai Dewan Dakwah tidak semata-mata menghasilkan dai yg mengajarkan Islam sebagai sistem Syariah yang hidup tetapi harus dibarengi dengan upaya perlawanan berpikir dan berijtihad di tengah2 umat sehingga tumbuhlah umat yg sadar berjihad dan sadardiri dalam kondisi ketertindasan secara sistem kehidupan.

Maka , pesan ini kepada bidang dakwah DDII Jawa Barat, diantaranya Dr.Syarif Hidayat dan Dr Deni Suherman agar melakukan upaya diskursus sistem kaderisasi dai DDII Jawa Barat untuk.menjawab tantangan Ghazwul Fikr pihak musuh.

Dalam diskusi kajin itu hadir Nunu A Hamijaya, sejarawan publik yang membahas tentang pentingnya kesadaran historiografi Islam Bernegara dikalangan kader dai khususnya di DDII.

Dalam kesempatan itu, Ust Roin Balad membahas tentang Majalah Bina Da’wah sebagai aset intelektual DD Jawa Barat yang saat ini memerlukan penanganan manajerial yang serius.Bgmanapun bahasa Sunda adalah bahasa dakwah islam di Tatar Sunda yg harus mendapatkan dukungan agar tetap eksis mengukuhkan Islam Sunda Sunda teh Islam.

Djatinangor, 2 Mei 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *