Buku ini bukan sekadar biografi.Ini adalah tafsir panjang tentang bagaimana seorang anak bangsa membuktikan bahwa politik tak harus kotor, bahwa kekuasaan bukan untuk dibanggakan, melainkan untuk dimintai pertanggungjawaban. Bahwa seorang senator bisa tetap rendah hati, tetap bersih, dan tetap berpihak kepada rakyat.
Dalam setiap bab, terselip ayat-ayat kehidupan dan petunjuk wahyu, yang menjadi panduan langkah beliau. Setiap keputusan besar yang ia ambil bukan hanya dilandasi pertimbangan politik, tapi juga suara nurani dan panggilan dari langit.
Dalam perjalanan hidupnya, Tamsil Linrung menjelma sebagai guru bangsa, yang mengajarkan kita bahwa dalam politik pun, ada ruang untuk bertakwa. Bahwa menjadi negarawan bukanlah soal jabatan, tetapi soal keberanian untuk menjaga akhlak dalam kekuasaan.Buku ini lahir bukan untuk memuja, tapi untuk merawat ingatan dan menegaskan bahwa:Di tengah demokrasi yang sering kehilangan ruh, kita masih punya mereka yang setia menanam nilai, bukan hanya menanam citra.Dan salah satu di antara mereka, adalah TAMSIL LINRUNG.